Cara Aman jadi Nasabah Pinjaman Online

Hadirnya perusahaan berbasis teknologi keuangan yaitu Fintech (Financial Technology) yang akhir-akhir ini populer menyita perhatian masyarakat, menjadi salah satu akses mudah untuk mendapatkan pinjaman.
Dengan fintech pinjaman online, dana segar pun ada di tangan dalam hitungan jam. Siapa saja bisa mengajukan dan meminjam uang.
Hal itu terdengar begitu menyenangkan. Namun, apakah Anda sudah memahami dengan baik konsekuensi pengajuan pinjaman online seperti ini?
Akses yang mudah sering menjadi masalah tersendiri bagi banyak orang, terutama yang berkaitan dengan urusan pinjam meminjam dana. Meski sejak awal Anda tidak berniat menunggak pembayaran, namun risiko itu tetap ada.
Kondisi seperti inilah yang banyak terjadi belakangan ini pada pengguna pinjaman online, di mana mereka akhirnya terjerat dengan sejumlah utang yang besar dan mengalami kesulitan mengembalikan dana pinjaman.
Bunga pinjaman yang tinggi dan juga beragam kebijakan lainnya tentu menjadi hal-hal yang akan membuat masalah ini semakin berat. Pastikan Anda tidak mengalami masalah yang sama di kemudian hari dan membuat hidup berantakan.
Jika memang Anda membutuhkan dana segar, simak beberapa hal yang perlu dilakukan agar tidak menjadi korban pinjaman online seperti dikutip dari Cermati.com.
1. Pastikan Memilih ‘Fintech’ yang Resmi dan Terdaftar
Tingkat permintaan akan pinjaman berbasis online di Indonesia sangat tinggi. Sehingga wajar saja jika jumlah fintech yang bisa ditemukan juga bisa mencapai ratusan.
Para pelaku bisnis yang satu ini melihat peluang pasar yang menjanjikan dan berupaya untuk mendapatkan keuntungan dari bisnis yang mereka jalankan. Namun di antara ratusan fintech yang sudah beroperasi di Indonesia dan yang terdaftar di OJK bahkan hanya 106 perusahaan saja per 8 April 2019.
Artinya, di luar tersebut adalah fintech ilegal yang tidak memiliki izin resmi dan tidak terdaftar di OJK. Hindari untuk berurusan dengan perusahaan fintech seperti ini.
Jika Anda berniat untuk mengajukan pinjaman online, pastikan Anda hanya memilih fintech yang sudah terdaftar di OJK saja. Hal ini penting, untuk melindungi hak-hak Anda selaku debitur dan sekaligus memastikan kelayakan perusahaan fintech yang Anda pilih.
Fintech yang sudah terdaftar di OJK pada umumnya sudah memenuhi syarat dan juga kebijakan yang dikeluarkan oleh pihak pemerintah melalui OJK, sehingga kinerjanya sudah bisa dipertanggung jawabkan.
2. Ajukan Pinjaman Hanya jika Benar-Benar Perlu dan Mendesak
Akses mudah untuk mendapatkan pinjaman online bukanlah alasan bagi Anda untuk mencoba-coba peruntungan dalam mendapatkan sejumlah dana. Hindari hal-hal seperti ini, apalagi meminjam tanpa adanya perencanaan yang jelas.
Ditambah lagi jika ternyata hanya untuk hal-hal yang sifatnya konsumtif. Bukannya memberikan manfaat, pinjaman yang tidak terencana dan bukan kebutuhan utama seperti ini jelas akan menimbulkan masalah di kemudian hari.
Pastikan Anda hanya mengajukan pinjaman di saat-saat mendesak dan benar-benar membutuhkan dana saja, agar pinjaman tersebut memang bisa memberikan manfaat maksimal bagi Anda. JIka tidak begitu penting, hindari pinjaman online.
3. Ajukan Pinjaman dengan Manfaat Produktif
Mengajukan pinjaman online untuk membeli gadget baru atau bahkan berlibur adalah keputusan yang fatal. Bukan hanya tidak memberikan manfaat maksimal, keputusan yang seperti ini tentu akan menjadi masalah di dalam keuangan.
Pinjaman haruslah memberikan dampak atau manfaat positif bagi keuangan Anda, sehingga sangat penting untuk membuatnya produktif. Jika Anda melihat peluang bisnis dan membutuhkan sejumlah modal untuk memulainya, maka tidak ada salahnya untuk mengajukan pinjaman online.
Hal ini pun haruslah diawali dengan perhitungan yang jelas terkait dengan potensi keuntungan yang bisa Anda dapatkan. Namun jika Anda mengajukan pinjaman hanya untuk hal-hal yang tidak produktif, maka sebaiknya urungkan niat tersebut, karena berisiko menimbulkan masalah dalam keuangan.
4. Rencanakan dan Miliki Sumber Dana Pembayaran
Bukan hanya sekadar mengajukan dan menggunakan saja, Anda juga wajib membayar pinjaman online yang Anda dapatkan. Hal ini perlu Anda pikirkan sejak awal, bahkan sebelum Anda mengajukan pinjaman online.
Ke mana dananya akan digunakan dan bagaimana kelak Anda akan membayar cicilannya hingga lunas?
Pertimbangkan kedua hal ini dengan baik sejak awal, agar pengajuan pinjaman online Anda tidak menimbulkan masalah finansial.
5. Selalu Disiplin dan Lunasi Tepat Waktu
Pastikan Anda juga memiliki komitmen yang kuat untuk menyelesaikan angsuran pinjaman online Anda, bahkan meski jumlahnya tidak begitu besar. Tetaplah disiplin dan bayarkan angsuran Anda sesuai dengan kesepakatan awal.
Sehingga pinjaman ini tidak menunggak dan menimbulkan masalah di dalam keuangan. Selain menghindari biaya bunga dan denda, pembayaran tepat waktu juga akan menghemat tenaga dan juga pikiran Anda.
Ajukan dengan Rencana Penggunaan dan Pembayaran yang Tepat
Jika Anda benar-benar membutuhkan pinjaman dana segar, maka keputusan untuk mengajukan pinjaman online bisa dijadikan pertimbangan. Namun sebagaimana pinjaman atau utang lainnya, pastikan Anda memiliki rencana yang jelas terkait dengan penggunaan dan juga pembayarannya di masa yang akan datang, agar tidak menimbulkan masalah di dalam keuangan Anda.
Semoga bermanfaat…