Cara Menelusuri dan Menambal Keborocan pada Radiator

Fungsi radiator adalah sebagai pendingin mesin dengan sistem perpindahan panas. Apabila radiator mengalami kebocoran, maka pendingin mesin tidak bekerja dengan baik sehingga akan menyebabkan temperatur mesin menjadi tinggi dan membahayakan mesin mobil.

Tindakan dini terhadap gejala kebocoran pada radiator yaitu dengan mengamati kondisi radiator, biasanya kebocoran awal dari radiator berupa retak dan lubang kecil. Sehingga pengendara dapat melakukan perbaikan sedini mungkin sebelum menjadi masalah yang berkelanjutan.

1. Telusuri Kebocoran

1. Amati indikator temperatur pada meteran. Jika kendaraan mengalami peningkatan suhu yang signifikan maka kemungkinan terjadi kebocoran pada radiator.

  • Panas suhu kendaraan berlebihan, bisa menjadi penyebab kerusakan serius pada mesin kendaraan. Jika hal ini terjadi, berhentilah.
  • Jika suhu didalam kendaraan terasa lebih panas dari biasanya, bisa jadi ada sedikit kebocoran. Dalam hal ini pendingin dalam sistem masih cukup untuk menjaga suhu mesin.

2. Periksa Tetesan dan Genangan. Ini cukup mudah, parkirkan kendaraan kemudian periksa bagian bawah depan kendaraan apakah ada tetesan dan genangan cairan!! Identifikasi secara seksama dengan menyentuh cairan tersebut, kebocoran mungkin terjadi dari kompresor AC atau kebocoran pada sistim pendingin oli.

  • Carian berwarna hijau atau oranye berbeda dengan oli motor atau air.
  • Oli mesin yang sudah lama di mesin akan berwarna cokelat gelap atau hitam. Oli baru berwarna kekuningan.
  • Jika dari AC, tetesan berupa air.

3. Periksa Reservoir Pendingin. Tahap lanjut indentifikasi kebocoran yang belum pasti yaitu dengan memeriksa ketinggian cairan pendingin pada reservoir tank pendingin radiator. Saat ini reservoir pendingin sudah memiliki garis batas penanda ketinggian minimum dan maksimum.

  • Buka kap mesin, lalu buat penanda garis ketinggian air di reservoir sebagai pengingat, lalu tutup kembali kap mesin.
  • Lakukan pengecekan kembali setelah beberapa jam perjalanan, apakah ketinggian pendingin berkurang!! Jika berkurang, ada kebocoran di suatu bagian.
  • Kondisi awal mesin saat pemeriksaan reservoir harus sama dengan kondisi berikutnya, saat mesin dalam keadaan dingin atau panas.

4. Perhatikan Area Radiator. Kebocoran cairan pendingin atau air radiator saat mobil dikendarai akan mengenai bagian area radiator yang seiring waktu akan berkarat, dan jika karat sudah dianggap tidak wajar disekitar radiator, bisa jadi ada yang bocor.

  • Cari pertanda cairan pendingin di sekeliling titik berkarat.
  • Ikuti jejak cairan pendingin pada karat ini ke titik tertinggi untuk menemukan kebocoran.

2. Temukan Kebocoran

1. Dinginkan Mesin. Saat mencari kebocoran, jangan pada saat kondisi mesin panas. Karena tutup radiator dibuka ketika cairan pendingin masih panas, uapnya akan menyembur. Dinginkan terlebih dahulu mesin mobil.

2. Bersihkan radiator dengan sabun dan bilas. Radiator dalam keadaan bersih akan lebih mudah untuk mencari kebocoran. Disaat mencuci radiator sekalian cari tanda-tanda retak atau bocor di radiator.

3. Cari kebocoran dengan mobil nyala. Amatilah radiator dan sekitarnya untuk menemukan lokasi kebocoran radiator saat mesin nyala. Periksa semburan yang keluar dari titik bocor.

  • Mencari semburan atau gas dari titik bocor atau retakan.
  • Mencari rembesan pendingin yang mengalir dari titik kebocoran di atasnya.
  • Dengan mendengar desis disekitar radiator untuk kebocoran yang tidak kelihatan.

4. Alat Penguji Tekanan. Gunakan alat ini untuk menemukan titik kebocoran radiator. Cara menggunakannya terlebih dahulu mesin dalam keadaan dingin, buka tutup radiator dan pasang alat tersebut pada tutup radiator.  Setelah terpasang, memompa 10 pound (setara 4,5 kg) tekanan ke sistem pendingin. Ketika pada meteran mengindikasikan hilangnya tekanan, berarit ada kebocoran tekanan. Dengar suara desis udara dari retak untuk menemukannya.

  • Jangan menambahkan tekanan lebih dari 10-15 psi, karena dapat merusak radiator yang hanya akan menambahkan kebocoran. Petunjuk tekanan sebenarnya tercantum di tutup radiator.
  • Kebocoran di radiator bisa saja karena usia, carilah dengan seksama.

3. Perbaikan Kebocoran

1. Dengan sealant komersial. Untuk menggunakannya, pastikan dulu mesin mati dan dalam keadaan dingin.

  • Buka tutup radiator dan tuangkan sealant langsung ke dalamnya.
  • Selanjutnya, masukkan campuran cairan pendingin dan air jika tinggal sedikit di radiator, kemudian tutup kembali radiator dan nyalakan mesin 5-10 menit. Sealant pun mengalir melalui sistem pendingin untuk menutup kebocoran.
  • Setelah dinyalakan, biarkan mesin mati semalaman supaya sealant bisa mengeras.
  • Cara ini hanya bersifat sementara dan hanya menutup retak dan bocor kecil saja, cukup hingga melakukan perbaikan permanen

2. Epoksi Radiator. Bersih secara menyeluruh retak atau titik bocor yang nampak agar epoksi dapat bekerja dengan baik.

  • Remas cukup pelan epoksi di tangan hingga cukup liat agar dapat disebarkan pada area retak atau titik bocor.
  • Ketebalan epoksi minimal 0,3 cm sehingga bisa menahan tekanan sistem pendingin ketika mesin nyala.

3. Periksa yang telah diperbaiki. Setelah melakukan perbaikan dengan dua metode diatas, hal yang penting dengan mengecek hasil setelah penambalan dibiarkan agar mengeras. Lakukanlah perjalanan sebentar, kemudian periksa kembali pertanda kebocoran.

  • Selalu isi ulang sistem pendingin dengan campuran cairan pendingin dan air secara seimbang (50/50) saat ketinggiannya sudah cukup rendah.
  • Selalu untuk sediakan sealant atau epoksi didalam mobil sebagai persiapan jika terjadi kebocoran pada radiator saat berkendara.
  • Retak yang besar kemungkinan tidak bisa diperbaiki dan sepertinya radiator perlu diganti.

4. Merawat Radiator

Posisi radiator berada didepan mesin, dimaksudkan agar terkena hembusan udara. Karena udara yang masuk saat berkendara sebagai pendingin bagi radiator, maka radiator pun cepat kotor. Dengan demikian radiator harus sering dibersihkan terutama bagian core yang terdapat kisi-kisi. Cara membersihkannya adalah kain halus atau air bertekanan rendah.

Selain itu, karena yang mengalir di radiator adalah air dapat dipastikan rentan terbentuk karat. Kuras radiator kemudian isi kembali dengan air radiator yang baru.

Back to top button

Adblock Detected

Please Turnoff Ad Blocker