Tradisi Kerajaan yang Tak Ada dalam Pernikahan Pangeran Harry dan Meghan

Agoaga.com – Pangeran Harry dan Meghan Markle menjadi pasangan suami-istri. Pernikahan yang berlangsung pada Sabtu, 19 Mei 2018 menjadi sorotan dunia akan segala detail upacara dan resepsi pernikahan keduanya, termasuk beberapa tradisi kerajaan pada acara megah tersebut.
Berikut ini 5 tradisi kerajaan Inggris yang tidak ada dalam pernikahan kerajaan Pangeran Harry dan Meghan.
Berjalan Menuju Altar
Jelang hari pernikahan, situasi keluarga Meghan dipenuhi dengan drama. Sang ayah, Thomas Markle, diketahui berpose untuk paparazzi dan memutuskan tidak hadir di pernikahan putrinya. Thomas juga dilaporkan sedang dalam masa pemulihan setelah menjalani operasi jantung. Dia tidak bisa mendampingi putrinya menuju altar gereja.
Dengan gaun putih dan riasan sederhana, Meghan menggandeng Pangeran Charles ke altar, di mana Pangeran Harry telah menunggu dirinya.
Dalam suatu pernikahan kerajaan, biasanya ayah sang mempelai perempuan berjalan berdampingan dengan putrinya menuju altar.
Ciuman
Pada pernikahan Pangeran William dan Kate Middleton 7 tahun lalu, keduanya berciuman di balkon. Sebuah hal yang menjadi ikonik pernikahan di kerajaan Inggris. Namun, Pangeran Harry dan Meghan memutuskan untuk tidak melakukannya di balkon.
(Baca juga: Biaya Pernikahan Pangeran Harry Capai Jutaan Poundsterling)
Istana Windsor, lokasi pernikahan keduanya, tidak memungkinkan keduanya berciuman di balkon. Sebagai gantinya, Pangeran Harry dan Meghan berciuman di depan para tamu di tangga Gereja St George, Istana Windsor, setelah upacara pernikahan.
Kue
Selama berabad-abad, sudah menjadi tradisi bagi para tamu untuk menerima sepotong kue pernikahan kerajaan khas Inggris. Lagi-lagi, kedua memilih untuk mendobrak tradisi itu. Pangeran Harry dan Meghan menggunakan kue lemon dengan buttercream buatan pembuat roti Amerika Serikat yang berbasis di London. Seperti diketahui, Meghan merupakan seorang aktris asal “Negeri Paman Sam”.
Maid of Honor
Dalam tradisi pernikahan kerajaan, pengantin perempuan biasanya menunjuk seseorang sebagai maid of honor. Posisi kehormatan ini diisi oleh orang yang dianggap spesial. Maid of honor memiliki peran krusial, mulai dari perencanaan persta pernikahan sampai pad hari pernikahan.
Meghan memutuskan untuk tidak menunjuk siapa pun menjadi maid of honor. Namun, anak-anak di kerajaan, termasuk anak Pangeran William, Pangeran George dan Putri Charlotte, mengiringi langkah kaki Meghan menuju gereja. Sementara, Pangeran Harry tetap memilih Pangeran William sebagai best man.
Upacara di gereja
Homili atau khotbah pernikahan Pangeran Harry-Meghan diisi oleh Uskup Michael Curry, seorang imam Episkopal kulit hitam yang berasal dari Chicago, AS. Dia menyampaikan khotbah tentang kuasa cinta, tepat sebelum paduan suara menyanyikan lagu berjudul “Stand by Me” milik Ben E King. Baik khotbah maupun lagu tersebut, keduanya juga mendobrak tradisi kerajaan Inggris.