Waspadai Penipuan WhatsApp Berhadiah

Para pelaku penipuan rupanya selalu melakukan penyesuaian terhadap situasi kondisi yang ada. Modus penipuan kali ini dengan mengadopsi kode verifikasi seperti digunakan penyedia kartu kredit dan internet banking untuk verifikasi keabsahan pengguna akun. Baca: Jangan Terima Telepon Nomor Tak Dikenal Jika Curiga
Hebatnya, kode verifikasi tersebut memang harus digunakan untuk melihat layar penipuan yang telah dipersiapkan dan jika tidak maka layar tampilan penipuan tidak akan muncul.
Sebaliknya, jika kode verifikasi yang di SMS dan yang dimasukkan cocok, maka layar penipuan muncul lengkap dengan nomor yang dapat dihubungi sehingga menjadi sasaran penipuan yang kemungkinan digiring untuk melakukan transfer dana pajak undian atau sejenisnya ke rekening penipu.
Jika tautan diklik, korban akan digiring ke situs yang telah dipersiapkan di blogspot https://program-undian-whatsapp2018.blogspot.com/.
Seperti biasanya, penipu akan berusaha melakukan endorse dengan menampilkan informasi tambahan seperti:
1. Menampilkan foto dari PT. Whatsapp Indonesia.
2. Menampilkan KTP yang telah diedit dan diklaim sebagai Kahumas WhatsApp Indonesia.
3. Menampilkan logo bank-bank di Indonesia sebagai sponsor kegiatan ini.
4. Tidak tanggung-tanggung, Bank Indonesia juga diklaim sebagai sponsor.
5. Surat Izin Kegiatan yang dikeluarkan oleh Polda Metro Jaya
Kode Verifikasi
Salah satu keunikan penipuan ini adalah adanya kode verifikasi yang harus dimasukkan untuk melihat lebih jauh untuk menjadi korban penipuan.
Jadi dengan kata lain, selain penerima SMS yang dituju, akan kesulitan mengakses layar penipuan yang telah dipersiapkan karena kode verifikasi hanya dikirimkan kepada penerima SMS.
Baca juga: Cara Agar Tidak Tertipu saat Belanja Online
Ini mirip dengan pengamanan transaksi kartu kredit atau internet banking yang hanya mengirimkan kode verifikasi ke nomor pemilik rekening.
Sebagai gambaran, jika kode verifikasi yang dimasukkan tidak cocok, maka hanya layar kosong yang akan muncul seperti pada gambar 4 di bawah ini.
Sebaliknya, jika 6 angka kode verifikasi yang benar dimasukkan seperti pada gambar 1 di atas, maka layar penipuan ini akan muncul dan memberikan informasi seperti gambar 5 di bawah ini.
Lengkap dengan contoh bilyet giro dengan logo WhatsApp dan foto customer service dan nomor telepon yang dapat dihubungi oleh pemenang undian ini.
Antisipasi
Para pengguna WhatsApp yang menjadi sasaran kampanye penipuan ini harap berhati-hati dan jangan mudah percaya dengan informasi memenangkan undian yang makin hari makin canggih, seakan berasal dari lembaga resmi.
Jika Anda menerima SMS ini, harap diabaikan dan segera dilaporkan kepada pihak berwenang.
Pihak berwenang khususnya cybercrime, diharapkan dapat proaktif untuk menindaklanjuti laporan masyarakat dan menghentikan aktivitas yang meresahkan ini.
Pihak perusahaan telekomunikasi juga diharapkan proaktif untuk mengawasi penyebaran SMS broadcast dalam jaringannya. Khususnya, yang digunakan untuk aktivitas penipuan dan menindak dengan serius pelaku penyebaran SMS penipuan ini.
Menurut pengamatan Vaksincom, setiap kampanye penipuan ini, korban yang menerima SMS adalah 15.000 orang. Dan melihat kampanye ini sudah dijalankan sejak bulan Juli 2018, maka 10 kampanye saja akan menyasar 150.000 pengguna ponsel dan secara tidak langsung pihak operator terlibat jika mendiamkan saja aksi jahat SMS Broadcast ini.
*) Alfons Tanujaya, mantan bankir yang merintis karir di dunia IT sejak tahun 1998, tahun 2000 mendirikan PT. Vaksincom dan aktif mendedikasikan waktu untuk memberikan informasi dan edukasi tentang malware dan sekuriti bagi komunitas IT Indonesia.
Sumber: detikinet